Tokoh Sosiologi
Tokoh Sosiologi
1. Max weber
Max Weber menyatakan bahwa yang dipelajari sosiologi adalah tindakan sosial. Suatu tindakan manusia disebut tindakan sosial apabila tindakan ini dihubungkan dengan tingkah laku orang lain dan diorientasikan kepada apa yang terjadi sesudahnya.
Tindakan sosial juga merupakan kegiatan individu dan tidak pernah merupakan kegiatan kelompok. Weber menyebutkan dengan istilah bangunan sosial (soziale gebilde), seperti kegiatan negara, perkumpulan, dan perusahaan. Dalam satu buku nya yang terkenal,The Protestant Ethic and The Spririt of Capitalism, Weber mengemukakan pendapatnya yang terkenal mengenai keterkaitan etika Protestant dengan munculnya kapitalisme. Menurut Weber, muncul dan berkembangnya kapitalisme berlangsung bersamaan dengan perkembangan sekte kalvinisme dalam agama Protestant.
2. Ibnu Khaldun
Dalam Muqaddimah ini pula Ibnu Khaldun menampakkan diri sebagai ahli sosiologi dan sejarah. Menurutnya sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang solidaritas sosial. Teori pokoknya dalam sosiologi umum dan politik adalah konsep ashabiyah (solidaritas sosial). Asal-usul solidaritas sosial adalah ikatan darah yang disertai kedekatan hidup bersama. Hidup bersama juga dapat mewujudkan solidaritas yang sama kuat dengan ikatan darah.
Salah satu kutipannya yang terkenal adalah “pada dasarnya negera-negara berdiri bergantung pada generasi pertama (pendiri negara) yang memiliki tekad dan kekuatan untuk mendirikan negara. Lalu, disusul oleh generasi ke dua yang menikmati kestabilan dan kemakmuran yang ditinggalkan generasi pertama. Kemudian, akan datang generasi ke tiga yang tumbuh menuju ketenangan, kesenangan, dan terbujuk oleh materi sehingga sedikit demi sedikit bangunan-bangunan spiritual melemah dan negara itu pun hancur, baik akibat kelemahan internal maupun karena serangan musuh-musuh yang kuat dari luar yang selalu mengawasi kelemahannya.”
3. Auguste Comte
Auguste Comte disebut sebagai Bapak Sosiologi karena dialah yang pertama kali memakai istilah sosiologi dan mengkaji sosiologi secara sistematis, sehingga ilmu tersebut melepaskan diri dari filsafat dan berdiri sendiri sejak pertengahan abad ke-19 (1856).
Comte mencetuskan suatu sistem ilmiah yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan baru, yaitu sosiologi. Pandangan Comte atas sosiologi sangat pragmatis. Ia berpendapat bahwa sesungguhnya analisis untuk membedakan “statika” dan “dinamika” sosial , serta analisa masyarakat sebagai suatu sistem yang saling tergantung haruslah didasarkan pada konsensus. Paradigma Fungsionalis dan paradigma ilmiah alamiah yang dirumuskan oleh Comte tetap memberi warna menonjol dalam sosiologi saat ini.
Menurut Auguste Comte, Sosiologi adalah Suatu disiplin ilmu yang bersifat positif yaitu mempelajari gejala-gejaladalam masyarakat yang didasarkan pada pemikiran yang bersifat rasional dan ilmiah.
4. Emile Durkheim
Emile Durkheim lahir di Epinal, Perancis timur, tahun 1858. Ia adalah seorang pemeluk Katholik meskipun ayahnya adalah seorang petinggi Yahudi, namun kemudian ia memilih untuk tidak tahu menahu tentang Katholik. Ia lebih menaruh perhatian pada masalah moralitas, terutama moralitas kolektif. Ia mendirikan fakultas sosiologi pertama di sebuah universitas Eropa pada 1895, dan menerbitkan salah satu jurnal pertama yang diabdikan kepada ilmu sosial, L'Année Sociologique pada 1896.
Teori Durkheim yang lain adalah gagasannya mengenai kesadaran kolektif (conscience collective) dan gambaran kolektif (representation collective). Gambaran kolektif adalah simbol-simbol yang memiliki makna yang sama bagi semua anggota sebuah kelompok dan memungkinkan mereka untuk merasa satu sama lain sebagai anggota-anggota kelompok. Gambaran kolektif adalah bagian dari isi kesadaran kolektif. Kesadaran kolektif mengandung semua gagasan yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat dan menjadi tujuan atau maksud kolektif. Menurut Emile Durkheim, Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta social yaitu fakta yang berisikan cara bertindak, berfikir dan berperasaan yang ada diluar individu.
5. Selo Soemardjan
Kanjeng Pangeran Haryo Prof. Dr. Selo Soermardjan (Yogyakarta, 23 Maret 1915 –Jakarta, 11 Juni 2003) adalah seorang tokoh pendidikan dan pemerintahan Indonesia. Penerima Bintang Mahaputra
Utama dari pemerintah ini adalah pendiri sekaligus dekan pertama Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (Kini FISISP-UI) dan sampai akhir hayatnya dengan setia menjadi dosen sosiologi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).
Sebagai ilmuwan, karya Selo yang sudah dipublikasikan adalah Social Changes in Yogyakarta (1962) dan Gerakan 10 Mei 1963 di Sukabumi (1963). Penelitian terakhir Selo berjudul Desentralisasi Pemerintahan. Terakhir ia menerima Anugerah Hamengku Buwono (HB) IX dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada puncak peringatan Dies Natalis Ke-52 UGM tanggal 19 Januari 2002 diwujudkan dalam bentuk piagam, lencana, dan sejumlah uang. Menurut Selo Sumardjan, Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
6. Prof. Dr Koentjaraningrat
Salah satu bukunya yang menjadi pusat pembelajaran para mahasiswanya adalah Koentjaraningrat dan Antropologi Indonesia, yang diterbitkan pada tahun 1963. Dalam buku itu, diceritakan kegiatan Prof Dr Koentjaraningrat dalam menimba ilmu. Juga di dalamnya, dia menjadi tokoh pusat dalam perkembangan antropologi.
Menurut Prof. Dr Koentjaraningrat, Sosialisasi adalah seluruh proses di mana seorang individu sejak masa kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal, dan menyesuaikan diri dengan individu-individu lain yang hidup dalam masyarakat sekitarnya.
7. Prof. Dr. Sajogyo
Sajogyo memberikan kontribusi cukup besar dalam menjelaskan konsep ilmu ekonomi dan sosial, yang meliputi garis kemiskinan, kemiskinan relatif, kemiskinan absolut, indeks ukur kemiskinan, elastisitas kemiskinan, dan berbagai ukuran distribusi. Ia juga menguji serta menerapkan konsep-konsep tersebut langsung dalam studi di lapangan. Termasuk tulisannya yang berkontribusi besar kepada perkembangan ilmu sosial maupun perumusan kebijakan di Indonesia.
Daftar pustaka
https://eunchasiluets.wordpress.com/2012/05/08/45/
http://rahmania-maulida.blogspot.co.id/2016/04/tugas-biografi-ahli-sosiologi-luar.html
https://dee-belajar.blogspot.co.id/2012/12/tokoh-sosiologi-indonesia.html
Komentar
Posting Komentar